Jumat, 24 Juni 2011

Hilangkan Trauma Anak Pengungsi Merapi, PKS Jateng Datangkan Kak Komo & Gelar Lomba Gambar


Magelang- Berusaha mencoba mengambil peran untuk menghilangkan trauma anak-anak pengungsi lahar dingin Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Tengah menggelar lomba gambar dan mendatangkan juru dongeng Kak Komo di Lapangan Krapyak, Paremono, Kecamatan Mungkid, Magelang, Jawa Tengah.
Dengan antusiasnya, ratusan anak korban banjir lahar dingin Gunung Merapi yang sampai saat ini masih tinggal di 12 titik pengungsian di Kabupaten Magelang Minggu (27/3/2011) mengikuti lomba mewarnai dan menggambar.
Lomba itu diikuti sebanyak 634 anak itu sekaligus menyambaut Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) DPW PKS Jateng yang akan berlangsung di Magelang pada 2-3 April 2011 mendatang.
Humas DPW PKS Jawa Tengah Agung Setiya Bakti mengatakan dari sejumlah peserta tersebut sebagian besar merupakan warga korban banjir lahar dingin dan lainnya dari masyarakat umum bukan korban bencana Merapi.
Agung menjelaskan lomba dengan tema “Merapi Sahabatku” tersebut dibagi dalam tiga kategori, yakni lomba mewarnai untuk anak usia TK, mewarnai untuk anak SD kelas I-III, dan menggambar untuk anak SD kelas IV-VI.
“Jumlah peserta lomba melebihi targetdan diluar perkiraan. Semula kami targetkan hanya sekitar 300 peserta, ternyata malah mencapai dua kali lipat. Mereka semua merupakan anak-anak pengungsi,”jelas Agung.
Sekretaris DPW PKS Jateng, Ahmadi, mengatakan kegiatan lomba ini sebagai salah satu hiburan bagi anak korban bencana banjir lahar dingin yang selama ini tinggal di pengungsian. Sehingga mereka rata-rata menggambar dan mewarnai panorama dan pemandangan Gunung Merapi yang memperlihatkan keatifan Merapi sedang mengelaurkan asapnya.
“Kegiatan ini kami jadikans ebagai media menghilangkan kejenuhan dan trauma yang dialami anak-anak di pengungsian. Apalagi setelah selesai lomba menggambar dilanjutkan dengan mendengar dongeng dari Kak Komo yang dapat memotivasi anak agar tidak trauma dengan kejadian bencana ini,” jelas Ahmadi.
Sebanyak 24 anak pengungsi mengikuti lomba mewarnai dan menggambar, mereka terdiri atas 21 anak SD dan empat TK.”Kami menyambut gembira dengan diselenggarakan kegiatan ini sehingga dapat menghibur dan menyalurkan bakat anak,”jelas Kunia Koordinator Pengungsian Desa Ngemplak, Mungkid, Magelang.
Widiya(8)seorang anak peserta lomba yang kini tinggal di shelter box Desa Ngrajek, mengatakan, merasa senang bisa mengikuti lomba tersebut.”Saya senang mengikuti lomba ini, kegiatan ini merupakan pengalaman baru bagi saya,” ucap Widiya.
Usai lomba menggambar, ratusan anak-anak itu dengan antusias mendengarkan dongeng dari Kak Komo yang secara khusus didatangkan dari Jakarta. Dengan antusias anak-anak mendengarkan sesekali bertepuk tangan dan tertawa karena larut dalam dongeng yang dilakukan oleh Kak Komo. (parwito-magelang)

5 komentar:

  1. dirapihin ndisit ow mas bro kta-katane baru di terbitkan.hehehehehe

    BalasHapus
  2. senyum mereka adalah sesuatu yang mahal,,,

    dialah pemenangnya

    BalasHapus
  3. gimana yu ngilangin trauma, karna peristiwa tertentu...?

    BalasHapus
  4. terusterang Bro sulit bisa menghilangkan trauma apa lagi pada anak kecil...

    BalasHapus